Allah SWT berfirman bahwa fungsi dan peran manusia adalah sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi. Allah berfirman dalam Q.S. 2 : 30 yang artinya :
“Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat :
“Sesungguhnya aku hendak menjadikanmu sebagai khalifah di muka bumi”, mereka
berkata : “Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji engkau dan mensucikan engkau?”. Allah berfirman : “Sesungguhnya
aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Dalam kamus Bahasa Indonesia, khalifah berarti pimpinan
umat. Menjadi pemimpin adalah fitrah setiap manusia. Namun karena satu dan lain
hal, fitrah ini tersembunyi, tercemar bahkan mungkin telah lama hilang.
Akibatnya, banyak orang yang merasa dirinya bukan pemimpin. Mereka telah lama
menyerahkan kendali hidupnya pada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Mereka
perlu “dibangunkan” dan disadarkan akan besarnya potensi yang mereka miliki.
Kepemimpinan adalah suatu amanah yang diberikan Allah
yang suatu ketika nanti harus kita pertanggungjawabkan. Karena itu siapa pun
anda, di mana pun anda berada, anda adalah seorang pemimpin, minimal memimpin
diri sendiri. Kepemimpinan adalah mengenai diri sendiri. Kepemimpinan adalah
perilaku kita sehari-hari. Kepemimpinan berkaitan dengan hal-hal sederhana
seperti berbakti kepada orang tua, tidak berbohong, mengunjungi kawan yang
sakit, bersilahturahmi dengan tetangga, mendengar keluh kesah sahabat, dan
sebagainya.
Kepemimpinan (Leadership) adalah kemampuan dari
seseorang (yaitu pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain
(yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya), sehingga orang lain tersebut
bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Kadangkala
dibedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan dan kepemimpinan sebagai suatu
proses sosial. Sebagai kedudukan, kepemimpinan merupakan suatu kompleks dari
hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu
badan. Sebagai suatu proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang
dilakukan seseorang atau suatu badan, yang menyebabkan gerak dari warga
masyarakat.
Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 58-59 yang
artinya :
“Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu menyampaikan amanah
kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan suatu
hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Hai orang-orang yang beriman taatlah Allah
dan RasulNya, dan orang-orang yang memegang kekuasaan diantara kamu, kemudian
jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalilah kepada Al-Qur’an
dan Hadits. Jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang
demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya bagimu”.
Di dalam Surat An-Nisa ayat 58-59 tersebut dijelaskan
kriteria pemerintahan (kepemimpinan) yang baik, yaitu :
a. Pemerintah yang pemimpinnya menyampaikan
amanat kepada yang berhak dan berlaku adil.
b. Musyawarah pada setiap persoalan dan
apabila terjadi perselisihan maka hendaklah kembali kepada sumber hukum Islam.
c. Pemerintahan yang memiliki sifat
kooperatif antara rakyat dan pemerintah, rakyat harus patuh dan taat pada
peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini baik dan benar dan
pemerintah harus benar-benar menjalankan pemerintahan untuk kepentingan rakyat.
Setiap orang sebenarnya
pemimpin. Setiap orang dapt mengatur dirinya sendiri. Sayangnya, banyak yang
tidak sadar akan kemampuannya tersebut. Maka untuk menjadi sadar ada tiga hal
yang perlu dilakukan agar kita semua sadar akan kemampuan kita sebagai
pemimpin, yaitu :
a. Memahami diri sendiri (Self Understanding)
Proses ini kita harus memahami dan
mengenal diri kita. Untuk menjadi pemimpin kita harus sadar siapakah kita
sebenarnya. Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal
Tuhannya"
tanpa mengenali diri kita dengan benar ,maka sulit untuk menemukan makna
kehidupan hidup adalah sebuah perjalanan melingkar, kita harus tahu siapa kita
dan bagaimana kita seharusnya?
b. Kesadaran diri (Self Awareness)
Kesadran diri berarti sadar akan
perasaan kita . Untuk menjadi pemompim kita harus melek emosi dan kita harus
mampu mengenali dan mengindentifikasi-kan perasaan apapun yang sedang kita
rasakan.
c. Pengendaalian diri (self Control)
Pengendalian diri berarti sadar
sepenuhnya akan apa yang akak kita lakukan Ini adalh hasil dari kecerdasan
emosi yang tinggi. Pengendalian diri baru dapat terlihat ketika situsi yang
sulit dan melibatkan emosi, sebagai pemimpin kita harus bisa mengendalikannya.
Pemimpin yang mampu mengendalikan diri tidak akan tergoda untuk melakukan
dan memgambil sesuatu yang bukan haknya. Pengendalian duru juga ditunjukkan
oleh keberanian seseorang untuk membuat komotmen dan melaksanakan komitmen
tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar